Bersiap kirim barang? Tunggu dulu, kardusnya jangan sembarangan pilih. Ukuran kardus packing kadang diperlakukan seperti sepatu – asal muat dan bisa dipake, udah jalan. Tapi siapa sangka, satu sentimeter lebih atau kurang bisa bikin drama. Pernah dapat paket yang isinya bergoyang-goyang kayak penumpang naik odong-odong? Nah, itu salah satu akibat tidak pas memilih ukuran kardus. Butuh kemasan custom berkualitas? Klik untuk detail dan lihat berbagai pilihan menarik dari Sentosa Tata MS!

Di pasaran, ukuran kardus sebenarnya segudang, mulai dari mini seperti kotak pensil, hingga sebesar kardus kulkas. Seringkali yang dicari itu ukuran standar: 20x20x20 cm, atau 30x20x10 cm. Tapi jangan terjebak, ini bukan kayak baju yang selalu ready di semua toko. Banyak toko malah menyediakan size custom, sesuai pesanan. Ibu-ibu online shop biasanya tahu, stok kardus kecil suka mendadak habis waktu flash sale. Ukuran tanggung jadi solusi, asalkan jangan sampai packingnya tampak mepet-mepet hingga sobek.

Ada yang bilang, “Pilih saja yang besar, gampang.” Eits, jangan salah. Kardus yang terlalu besar buat barang kecil bisa terlihat aneh seperti semangka di dalam ember. Barang mudah bentur ke sana kemari, resiko rusak meningkat. Apalagi kurir kadang suka lempar barang, seperti main basket. Maka, penyesuaian ukuran ini seperti mencari pasangan hidup: tidak boleh asal comblangin.

Supplier kardus biasanya menawarkan varian seperti single wall, double wall, bahkan ada yang sampai triple. Ketebalan kardus juga penting. Pernah kah menemukan kardus tipis, baru diangkat sudah jebol? Nah, siasat gampang: kalau barang berat, pakai kardus tebal. Jangan pelit di sini, daripada nangis barang pecah berantakan.

Jangan lupa juga soal berat volumetrik! Ini kadang bikin dompet menjerit kalau dikira-kira sembarangan. Ekspedisi sekarang suka memakai hitungan volume, jadi kardus besar belum tentu murah biayanya. Saran saya, ukur volume barang dengan meteran. Kasih space sedikit buat bubble wrap, baru pesen kardus. Hitung-hitung sekalian latihan matematika, biar nggak lupa rumus panjang x lebar x tinggi dibagi 6000 (atau sesuai aturan ekspedisi).

Pernah kejadian, barang elektronik dibungkus kardus bekas mie instan. Hasilnya? Nyaris saja tragedi. Kardus recycle memang lebih ramah lingkungan, tapi pastikan masih layak pakai. Pinggir-pinggiran kardus jangan robek, minimal masih rapi waktu dipegang. Sayang kalau yang dikirim buku baru, yang sampai malah serpihan.

Kalau belanja grosir kardus, keuntungan lainnya dapat diskon. Tapi jangan kalap beli terlalu banyak ukuran sama. Tiap barang masing-masing karakter. Barang pecah belah, elektronik, makanan, atau mainan bocah, beda lho kebutuhan packingnya. Jangan gengsi tanya ke seller kardus, biasanya mereka hapal trik-trik packing. Bahkan kadang suka dapat tips bonus supaya barang lebih aman.

Soal harga, semakin tebal dan besar, biasanya makin mahal. Walaupun begitu, harga mahal bisa jadi investasi kecil dibandingkan risiko barang rusak saat pengiriman. Jangan sungkan cari second opinion dengan survei harga antar toko, sekalian tanya-tanya pengalaman pembeli lain.

Terakhir, jangan lupa label! Jangan sampai tukar alamat kiriman cuma gara-gara kardusnya mirip satu sama lain. Pakai spidol gede, tulis tebal, atau tambah stiker, sekarang banyak dijual tinggal tempel. Hal remeh begini suka luput, akibatnya? Paket bisa me’lebar’ kemana-mana.

Intinya, ukuran kardus packing itu bukan soal sepele. Salah pilih, bisa fatal. Pilih dengan cermat, pertimbangkan isi barang, berat, serta ekspedisi yang digunakan. Kalau perlu, cobalah kardus baru dulu untuk sekali pengiriman. Rasakan bedanya, siapa tahu perjalanan barang jadi mulus tanpa drama.